11/11/2013



BAB I
SEJARAH PERUSAHAAN

PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.
Pada tahun 1995, Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V. Pada saat ini, pemegang saham Perusahaan adalah PT Semen Gresik (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT Semen Gresik (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.















BAB II
TINJAUAN FUNGSI MARKETING

A.      Produk
1.      Semen Portland Type I
Semen Portland Type I
SEMEN PORTLAND TIPE I .
SEMEN PORTLAND TIPE I (Ordinary Portland Cement)
Memenuhi :
  • SNI 15-2049-2004
  • ASTM C 150-07
  • BS 12-1996
  • JISR5210-1981
Semen ini digunakan untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus yaitu :
  • Tidak memerlukan ketahanan sulfat
  • Tidak memerlukan persyaratan panas hydrasi
  • Tidak memerlukan kekuatan awal yang tinggi
Kegunaan :
Gedung, jembatan, jalan raya, rumah pemukiman, landasan pacu pesawat terbang


2.      Semen Portland Type II
Semen Portland Type I
SEMEN PORTLAND TIPE II.
SEMEN PORTLAND TIPE II (Moderate Sulphate Resistance)
Memenuhi:
  • SNI 15-2049-2004
  • ASTM C 150-07
Semen ini digunakan untuk keperluan konstruksi yang memerlukan persyaratan :
Tahan terhadap sulfat sedang yaitu terhadap air tanah yang mengandung sulfat antara 0,08 - 0,17 % atau yang dinyatakan mengandung SO3 + 125 ppm.Tahan terhadap panas hydrasi sedang
Kegunaan :
Dermaga, bendungan, bangunan ditanah berawa, bergambut dan tepi pantai, soil cement






3.      Semen Portland Type III

Semen Portland Type I
SEMEN PORTLAND TIPE III..
SEMEN PORTLAND TIPE III (High Early Strength Cement)
Memenuhi :
  • SNI 15-2049-2004
  • ASTM C 150-07
Semen ini digunakan untuk keperluan konstruksi yang memerlukan kekuatan awal yang tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi.
Kegunaan:
Pembuatan Jalan beton, landasan lapangan udara, bangunan tingkat tinggi, bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap sulfat





4.      Semen Portland Type V
Semen Portland Type I
SEMEN PORTLAND TIPE V.
SEMEN PORTLAND TIPE V (High Sulphate Resistance)
Memenuhi :
  • SNI 15-2049-2004
  • ASTM C 150-07
Semen ini cocok dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan persyaratan :
  • Tahan terhadap sulfat tinggi
  • Air tanah yang mengandung sulfat 0,17 -1,67 % (mengandung SO3125 - 250 ppm).
Kegunaan :
Bangunan instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, dermaga





5.      Oil Well Cement, Class G-HSR (High Sulfate Resistance)
Semen Portland Type I
HSR.
SEMEN PEMBORAN OWC (Kelas G-HSR)
Memenuhi :
  • SNI 15-3044-1992
  • API Spec. 10A-2002
Semen ini khusus dipakai untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak dibawah permukaan laut dan bumi (lepas pantai).
OWC yang diproduksi adalah Class G - HSR disebut juga sebagai “BASIC OWC” karena dengan menambahkan Additive dapat digunakan untuk berbagai tingkat kedalaman dan temperatur





6.      Super Masonry Cement
Semen Portland Type I
SMC..
SEMEN PORTLAND CAMPUR (S M C)
Memenuhi :
  • SNI 15-3500-2004
  • ASTM C 91 - 05 Type M
Semen ini cocok digunakan untuk bahan pengikat dan direkomendasikan untuk penggunaan :
  • Konstruksi ringan ( K < 225 kg/cm2 atau fc setinggi - tingginya 20 mpa)
  • Pembuatan bahan bangunan ( hollow brick, batako, paving block, genteng, polongan, ubin dll)
  • Pemasangan keramik, hollow brick, bata dll.
Keuntungan :
  • Mudah pengerjaannya (lebih workable )
  • Kedap air
  • Pengerutan / penyusutan kecil (lower shrinkage)
  • Panas hydrasi rendah
Kegunaan :
Bangunan RS & RSS, plesteran dan acian

7.      Portland Composite Cement (PCC)
Semen Portland Type I
PCC..
SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (P C C)
Memenuhi :
  • SNI 15 – 7064 – 2004.
Semen PCC cocok untuk bahan pengikat dan direkomendasikan untuk penggunaan keperluan konstruksi umum dan bahan bangunan
Kegunaan :
  • Digunakan untuk konstruksi umum untuk semua mutu beton
  • Struktur bangunan bertingkat
  • Struktur jembatan
  • Struktur jalan beton
  • Bahan bangunan
  • Beton pratekan dan pracetak, Pasangan bata, plesteran dan acian,Panel beton,
    Paving block, Hollow brick, batako, genteng, polongan, ubin dll.
Keunggulan :
  • Lebih mudah dikerjakan
  • Suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak
  • Lebih tahan terhadap sulphat
  • Lebih kedap air
  • Permukaan acian lebih halus

8. Super Portland Pozzolan Cement (PPC)
Super Portland Pozzolan Cement (PPC)
Pozzolan....
SEMEN PORTLAND POZZOLAN (P P C)
Moderate Sulphate Resistance
Memenuhi :
  • SNI 15-0302-2004
  • ASTM C 595 - 08
Jenis semen ini untuk konstruksi umum dan tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
Kegunaan :
  • Perumahan
  • Plesteran dan acian
  • Bendungan, dam dan irigasi
  • Bangunan tepi pantai dan daerah rawa/gambut
  • Bahan bangunan seperti :
    Genteng, hollow brick, polongan, ubin, paving block, batako dll



BAB III
TINJAUAN FUNGSI OPERASIONAL ATAU PRODUKSI


A. Proses Pembuatan

Proses Pembuatan
prosesnya.
Secara umum proses produksi semen terdiri dari beberapa tahapan :
  1. Tahap penambangan bahan mentah (quarry). Bahan dasar semen adalah batu kapur, tanah liat, pasir besi dan pasir silica. Bahan-bahan ini ditambang dengan menggunakan alat-alat berat kemudian dikirim ke pabrik semen.
  2. Bahan mentah ini diteliti di laboratorium, kemudian dicampur dengan proporsi yang tepat dan dimulai tahap penggilingan awal bahan mentah dengan mesin penghancur sehingga berbentuk serbuk.
  3. Bahan kemudian dipanaskan di preheater
  4. Pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk kristal klinker
  5. Kristal klinker ini kemudian didinginkan di cooler dengan bantuan angin. Panas dari proses pendinginan ini di alirkan lagi ke preheater untuk menghemat energi
  6. Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang bersisi bola-bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.
  7. Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan semen mirip tangki minyak pertamina)
  8. Dari silo  ini semen dipak dan dijual ke konsumen.



B. Jenis Semen dan Penggunaannya

Jenis Semen dan Penggunaanya
tipe semen
a. Portland Cement Type I
Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Lebih tepat digunakan pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0,0% - 0,10 %, dapat juga digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat, dan lain-lain.
b. Portland Cement Type II
Lebih tepat digunakan untuk konstruksi bangunan yang terbuat dari beton massa yang memerlukan ketahanan sulfat lebih tinggi (pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0,10-0,20%) dan panas hidrasi sedang, misalnya bangunan di pinggir laut, bangunan di tanah rawa, saluran irigasi, beton massa untuk dam-dam dan landasan jembatan.
c. Portland Cement Type V
Lebih tepat digunakan untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat > 0,20 % dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
d. Super Masonry Cement
Semen ini lebih tepat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick, paving block, tegel dan bahan bangunan lainnya.
e. Oil Well Cement
Merupakan semen khusus yang lebih tepat digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan bumi. Untuk saat ini jenis OWC yang telah diproduksi adalah class G, HSR (High Sulfat Resistance) disebut juga sebagai "BASIC OWC". Bahan additive/tambahan dapat ditambahkan/dicampurkan hingga menghasilkan kombinasi produk OWC untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur.
f. Portland Pozzolan Cement
Adalah semen hidrolid yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum dan bahan pozzolan. Produk ini lebih tepat digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, seperti: jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh.










C. Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi
..
Total kapasitas produksi PT SEMEN PADANG 6.000.000 ton/tahun.
  • Pabrik Indarung II                    660.000 ton/tahun
  • Pabrik Indarung III                   660.000 ton/tahun
  • Pabrik Indarung IV               1.620.000 ton/tahun
  • Pabrik Indarung V                2.300.000 ton/tahun
  • Optimalisasi Pabrik                760.000 ton/tahun
Pabrik Indarung I dinonaktifkan sejak bulan Oktober 1999, dengan  pertimbangan efisiensi dan polusi. Pabrik yang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 ini dalam proses produksinya menggunakan proses basah.

 

D. Bahan mentah

Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan semen adalah batu kapur, batu silika, tanah liat dan pasir besi. Dari total kebutuhan bahan mentah, batu kapur yang depositnya terdapat di bukit karang putih (± 2 km dari pabrik) digunakan sebanyak 81 %. Batu silika yang depositnya berasala dari bukit ngalau (± 1,5 km dari pabrik) digunakan sebanyak ± 9 % dan tanah liat diperoleh disekitar Kecamatan Kuranji, Kota Padang digunakan sejumlah ± 9%. Sedangkan kebutuhan pasir besi ± 1 % didatangkan dari Cilacap. Pada penggilingan akhir ditambahkan gypsum 3-5 % yang didatangkan dari Thailand. Gypsum alam dan gypsum sintetis dari PT Petro Kimia Gresik.

E. Proses produksi


Indarung.JPG
http://bits.wikimedia.org/static-1.22wmf20/skins/common/images/magnify-clip.png
Secara garis besar prsoes produksi semen melalui 5 tahapan, yaitu :
  1. Penambangan dan penyimpanan bahan mentah.
  2. Penggilingan dan pencampuran bahan mentah
  3. Homogenisasi hasil penggilingan bahan mentah
  4. Pembakaran
  5. Penggilingan akhir hasil pembakaran
Dalam Proses kering, penggilingan bahan di Raw Mill udara panas dialirkan dari tanur putar (Kiln) sehingga dihasilkan Raw Mix dengan kandungan air <1% Setelah menjalani proses homogenisasi, Raw Mix dibakar di Tanur putar (kiln) dengan bahan bakar batu bara. Hasil pembakaran adalah berupa butiran hitam yang disebut terak/klinker.
Proses selanjutnya adalah penggilingan akhir klinker di tromol semen (Cement Mill) dengan menambahkan sejumlah gypsum dengan perbandingan tertentu. Hasil dari penggilingan akhir ini adalah semen yang siap untuk kepasaran (dalam kemasan kantong/curah).







BAB IV
TINAJAUAN FUNGSI KEUANGAN

























BAB V
TINJAUAN HUMAN RESOURCE

Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
sdm
Perusahaan menyadari bahwa sasaran jangka panjang perusahaan tidak dapat dicapai tanpa dimilikinya karyawan yang kompeten, memiliki etos kerja yang baik, mampu bekerjasama dan senantiasa menerapkan prinsip pembelajaran berkelanjutan dalam setiap aktivitas kerjanya, serangkaian kebijakan dan aktivitas strategis pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi menyempurnakan struktur organisasi dan uraian tugas menyelenggarakan rekrutmen dan seleksi calon karyawan, membenahi prosedur dan sistem pengelolaan SDM, serta menyempurnakan program pembinaan, pendidikan dan pelatihan karyawan yang berbasiskan kompetensi.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan salah satu misi perusahaan, yaitu mengembangkan sumber daya manusia yang berkompeten dan profesional untuk menjamin ketersedian tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan dengan melakukan pengelolaan sebagai berikut :
  1. Melakukan analisa terhadap kebutuhan tenaga kerja secara periodik agar efisiensi jumlah dan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan tetap terjaga
  2. Menerapkan sistem seleksi yang sangat ketat dan adil dalam setiap tahapan proses rekrutmen calon karyawan.
  3. Melakukan penilaian yang objektif terhadap kinerja karyawan secara berkala, yang hasilnya dijadikan sebagai dasar untuk perhitungan salah satu komponen gaji bulanan serta penetuan kenaikan golongan dan jabatan karyawan.
  4. Melakukan GAP analysis untuk memastikan kesesuaian tingkat kompetensi yang dimiliki karyawan dengan kebutuhan pekerjaan.
  5. Merencanakan dan melaksanakan program pelatihan untuk peningkatan kompetensi teknis dan manajerial serta sikap kerja karyawan.
Perusahaan mendorong karyawan bekerja secara profesional yang berorientasi pada produktivitas dan efisiensi. Tumbuhnya circle-circle TPM secara significan di semua unit kerja serta penerapan SMSP secara konsisten, memberikan andil besar dalam pencapain kinerja perusahaan impresif. 
Selain itu, perusahaan menyediakan berbagai fasilitas keagamaan, olahraga dan kesenian yang dapat dipergunakan oleh karyawan sebagai media untuk bersosialisasi, menyalurkan hobi dan mengembangkan diri. Perusahaan juga mengadakan berbagai kegiatan sosial yang melibatkan seluruh karyawan Semen Padang Group, seperti peringatan hari ulang tahun perusahaan melalui pekan olahraga dan seni (Porseni), peringatan hari besar keagamaan dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Tidak ada komentar: